Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Ilon Wikland
Alih Bahasa : Listiana Srisanti
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-3 : Desember 2002 , 208 hlm
"Madicken tinggal di luar kota kecil di Swedia, dalam rumah besar berwarna merah. Rumah itu dinamakan Junibacken yang artinya Bukit Juni. Di sana tinggal pula Papa yang bekerja sebagai penulis di surat kabar, Mama dan adik perempuannya bernama Elisabet, Alva pembantu mereka, Sasso-seekor anjing pudel dan Gosan-kucing mereka. Ada pula tetangga dekat yaitu Paman Nilsson dan Bibi Nilsson serta putra tunggal mereka Abbe, yang pandai membuat roti.
Madicken sebenarnya bernama Margareta. Tetapi waktu masih kecil, dia memanggil dirinya Madicken dan sekarang walaupun sudah berusia 7 tahun, dia masih juga dipanggil Madicken. Hanya kalau dia sedang nakal dan harus ditegur maka dia dipanggil Margareta .... dan dia sering dipanggil Margareta karena selalu banyak akal dan banyak ulah, sering kali melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu. Berbeda dengan Elisabeth yang dipanggil Lisabet, yang selalu manis dan tidak banyak ulah.
Dari sekian banyak ulah Madicken, ada yang cukup membahayakan dirinya, seperti ketika dia mengajak Lisabeth piknik di atap gudang yang tinggi, kemudian menggunakan payung besar Madicken terbang dari atas atap - berusaha menirukan seekor burung. Akibatnya dia harus dirawat karena gegar otak ringan selama beberapa hari dan tidak bisa mengikuti acara piknik sekolah.
Tidak jera dengan pengalaman tersebut, Madicken berkelahi dengan Mia saat membela Lisabet yang bertengkar dengan Mattis - padahal saat itu mereka berdua sedang menuju ke tempat Dokter Berglund karena Lisabet memasukkan kacang polong ke dalam hidungnya tanpa bisa kembali keluar. Belum lagi pengalaman mengerikan ketika Madicken bertemu langsungdengan hantu roh Pangeran Kraka-kakek canggah Abbe yang meninggalkan harta terpendam. Bagaimana pula saat Madicken berusaha menjual LIsabet sebagai budak belian yang ditawan di dalam sumur tak terpakai....
Tidak jera dengan pengalaman tersebut, Madicken berkelahi dengan Mia saat membela Lisabet yang bertengkar dengan Mattis - padahal saat itu mereka berdua sedang menuju ke tempat Dokter Berglund karena Lisabet memasukkan kacang polong ke dalam hidungnya tanpa bisa kembali keluar. Belum lagi pengalaman mengerikan ketika Madicken bertemu langsungdengan hantu roh Pangeran Kraka-kakek canggah Abbe yang meninggalkan harta terpendam. Bagaimana pula saat Madicken berusaha menjual LIsabet sebagai budak belian yang ditawan di dalam sumur tak terpakai....
wah buku favoritku nih... duluuu baca beberapa kali, gak bosen :)
ReplyDeletekayaknya aku suka semua buku astrid lindgren :)