Translate

Sunday, November 18, 2012

Books "KARLSSON SI MANUSIA ATAP"

Judul Asli : LILLEBROR OCH KARLSSON PA TAKET
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren 1955
Illustration by Ilon Wikland
Alih Bahasa : Purnawati Olsson
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-1 : Januari 2007 , 168 hlm
Rate : 3 of 5 

[ source ]
"Lillebror adalah seorang anak laki-laki biasa berusia tujuh tahun yang tinggal di Stockholm. Dia adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, Bosse - limabelas tahun dan Bettan - empatbelas tahun dari keluarga Svantesson, keluarga yang biasa-biasa saja. Satu-satunya yang tidak biasa adalah di atap gedung tempat tinggal mereka tinggal Karlsson Si Manusia Atap. Dia - si Karlsson, benar-benar tinggal di atas atap gedung. Karlsson sangat pendek, gendut, bulat, dan lagatnya seperti bos. Keistimewaannya, Karlsson bisa terbang, benar-benar terbang sendiri tanpa semacam pesawat terbang. Karlsson tinggal memutar semacam tombol di sekitar pusarnya, kemudian ... bruuummm ...... mesin kecil aneh di punggungnya akan berputar. Setelah mesin mulai panas, maka perlahan-lahan Karlsson akan terangkat & melayang-layang di angkasa. 

[ source ]
Sejak bertemu dan berkenalan dengan Karlsson, hidup Lillebror tidak pernah jadi biasa-biasa saja. Hal ini disebabkan karena Karlsson suka sekali dengan segala macam permainan bahkan tidak jarang berbuat usil atau nakal sekedar memuaskan keinginannya. Tidak sedikit beberapa kejadian menyebabkan Lillebror mengalami kesulitan dan masalah besar. Juga ditambah bahwa tidak ada satu pun anggota keluarga Svantesson pernah melihat apalagi bertemu dengan Karlsson. Mereka mengira Karlsson hanya karangan Lillebror, akal-akaln supaya Lillebror terhindar dari hukuman atas perbuatan-perbuatan nakal yang terjadi (yang sebenarnya memang disebabkan bahkan dilakukan oleh Karlsson). Lalu bagaimana Lillebror memberikan penjelasan dan bukti yang akurat, bahkan Karlsson memang ada."


Books "PIPPI DI NEGERI TAKA-TUKA"

Judul Asli : PIPPI LANGSTRUMP I SODERHAVET
Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren 1948
Illustration by Roft Rettich
from German Edition : PIPPI IN TAKA-TUKA-LAND
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Cover : Eduard Iwan Mangopang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-3 : Januari 2001 , 136 hlm
Rate : 4 of 5 

"Pippi masih ada di Pondok Serbaneka. Ia tidak jadi berangkat ke pulau Taka-Tuka dan masih bermain-main dengan Thomas dan Annika. Tidak ada yang bisa membuat Pippi meninggalkan sahabat-sahabat dan tempat tinggalnya yang unik. Bahkan ketika datang seorang laki-laki kaya dari kota besar yang hendak membeli dan meruntuhkan Pondok Serbaneka - ia harus berhadapan terlebih dahulu dengan gadis cilik yang kuat sekali.

[ source ]
Pippi menikmati hari-harinya di Pondok Serbaneka bersama kuda dan Mr. Nilsson, monyetnya. Tapi terkadang ia berkunjung ke rumah sebelah, tempat tinggal keluarga Settergren, keluarga Thomas dan Annika. Seperti saat Bibi Laura berkunjung, maka Pippi juga mengundang dirinya sendiri untuk datang bertamu. Meski bertingkah laku seenaknya bahkan tidak menggunakan aturan semestinya, Pippi sekali lagi berhasil membuat Bibi Laura yang sedang sedih jadi lebih gembira.

Saat liburan musim panas telah usai, dimana Thomas dan Annika harus kembali masuk sekolah seperti anak-anak yang lain, maka Pippi meluangkan waktunya untuk tetap berjumpa dengan mereka. Terutama saat hari pembagian hadiah oleh Mrs. Rosenblom di sekolah. Mrs. Rosenblom adalah wanita tua kaya raya yang setiap setengah tahun sekali mengadakan lomba bagi anak-anak yang manis, baik, dan rajin akan mendapatkan hadiah yang sudah dipersiapkan. Sedangkan yang tidak berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan akan menderita malu dan tidak mendapat hadiah apapun atau yang terjelek mereka mendapat hadiah celana dalam wol. Semua anak termasuk Thomas & Annika yang termasuk anak pandai, takut dan tegang menghadapi Mrs. Rosenblom. 

[ source ]
Tiba-tiba di tengah pembagian Pippi muncul. Bukan Pippi namanya jika tidak kehilangan akal dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan, walau semua jawabannya dianggap salah dan ngawur. Maka Pippi harus bergabung dengan barisan anak-anak yang dipermalukan. Melihat kesedihan anak-anak itu, Pipi mengadakan perlombaan menjawab pertanyaan sendiri. Pada akhirnya setiap anak-anak yang asalnya bersedih karena dianggap gagal oleh Mrs. Rosenblom, tetap dapat pulang dengan bahagia dan gembira - karena Pippi dengan baik hati memberikan hadiah satu keping emas dan sekantong besar permen. "Terima Kasih Pippi yang baik hati," kata mereka. "Ah, tidak usah berterima kasih, yang penting kalian selalu ingat bahwa aku menyelamatkan kalian dari kemungkinan mendapat hadiah celana dalam wol," kata Pippi.

Hari demi hari berlalu. Musim pun berganti dengan cepat. Musim gugur telah lewat, tak terasa sudah musim dingin. Dengan kesibukan sekolah yang makin tinggi, cuaca yang tidak mndukung, kondisi kesehatan Thomas dan Annika juga semakin menurun. Mereka semakin lesu, pipi pucat dan nafsu makan memburuk. Sampai akhirnya suatu hari mereka terserang penyakit campak. Satu-satunya yang dapat menghibur mereka saat harus beristirahat total di dalam kamar masing-masing adalah Pippi. Walau tidak diijinkan masuk karena takut tertular, Pippi menghibur sahabat-sahabatnya dengan permainan dan melucu lewat jendela. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi Thomas dan Annika mulai membaik walaupun masih lemas & pucat. Namun mereka semua dikagetkan dengan kedatangan sepucuk surat untuk Pippi. Surat dari ayahnya Sang Raja Pulau Taka-Tuka yang isinya mengabarkan bahwa ia akan menjemput Pippi untuk datang ke pulau. Seketika Thomas dan Annika kembali merasa lemas.

[ source ]
Maka pada suatu pagi yang indah di bulan Maret, kapal Kapten Efraim I. Langstrump memasuki pelabuhan. Para warga kota berkumpul menyambut kedatangannya. Pippi benar-benar merasa gembira dengan hal ini, lain halnya dengan Thomas dan Annika, mereka seperti menjalani suasana menyedihkan yang pernah terjadi sebelumnya. Namun kesedihan itu tidak berlangsung lama karena Pippi punya kejutan, Thomas dan Annika diajak berangkat dan tinggal bersama di pulau Taka-Tuka. Bahkan kedua orang tua mereka mengijinkan mereka berlibur untuk memulihkan kondisi kesehatan. (ini juga berkat saran dokter yang menganjurkan agar Thomas dan Annika berganti suasana). Maka bersiap-siaplah ketiga sahabat berserta awak kapal berlayar menuju pulau Taka-Tuka.

Setelah berlayar berhari-hari, akhirnya tibalah rombongan di pulau Taka-Tuka. Tentu saja kedatangan sang Raja yan dicintai rakyatnya disambut dengan meriah. Dengan segera sang Putri atau Pippi beserta kedua temannya mendapat teman-teman baru dan menyesuaikan diri dengan cepat. Banyak sekali pengalaman dan petualangan yang mereka alami. Mulai berganti pakaian yang sesuai (sehingga kulit mereka yang pucat segera berubah kecoklatan), menyusuri tebing, menjelajah gua-gua, bahkan menyelam mencari kerang mutiara di perairan yang banyak hiu-nya. Tapi yang paling menegangkan ketika seluruh orang dewasa penghuni pulau Taka-Tuka pergi ke pulau lain untuk menyertai sang Raja berburu babi hutan. Maka di pulau hanya tinggal anak-anak saja. Saat itulah pulau Taka-Tuka kedatangan sepasang penjahat, Jim dan Buck yang hendak merampok mutiara-mutiara yang berada di pulau tersebut. Namun penjahat tersebut tidak memperhitungkan adanya Pippi sebagai putri dan pemimpin pengganti sementara sang Raja tidak ada di tempat. Berkat akal cerdik dan kekuatan Pippi didukung anak-anak pulau, para penjahat berhasil diusir. 

[ source ]
Tak terasa sudah berbulan-bulan mereka berada di pulau Taka-Tuka. Thomas dan Annika mulai merindukan keluarga mereka, apalagi Natal semakin dekat. Maka suatu hari Pippi berkata, "Thomas, Annika mari kita kembali ke Pondok Serbaneka." Setelah melakukan persiapan dan perpisahan dengan sahabat-sahabat baru di pulau, Pippi, Thomas dan Annika berangkat berlayar dengan tujuan pulang sebelum Natal tiba. Ternyata perjalanan pulang tidak dapat berjalan lancar sesuai rencana. Perjalanan mereka memakan waktu lebih lama, sehingga saat akhirnya kapal mereka berlabuh di kota sudah mencapai awal bulan Januari. Walau gembira dan bahagia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya, Thomas dan Annika merasa kehilangan akan peringatan Natal yang mereka lewatkan. Sekali lagi Pippi yang baik hati mampu menunjukkan kebesaran hatinya dengan memberikan kejutan besar bagi kedua sahabatnya."