Judul Asli : TEKA-TEKI TERAKHIR
Copyright
© by Annisa Ihsani
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Editor : Ayu Yudha
Desain sampul :
EorG
Cetakan I : Maret
2014 ; 256 hlm ; ISBN 978-602-03-0298-0
Rate
: 4 of 5
[ Goodreads ]
Kota
kecil Littlewood dipisahkan oleh sebuah sungai yang membagi pemukiman penduduk
dalam dua sisi yang berbeda. Di sisi sebelah kanan, hunian lebih besar karena
termasuk fasilitas sekolah, gereja dan supermarket. Sedangkan sisi sebelah kiri
sungai hanya ada dua hunian, satu milik keluarga Welman dan satu dihuni oleh
keluarga Maxwell. Keluarga Maxwell cukup dikenal oleh penduduk Littlewood
karena mereka justru jarang bersosialisasi atau saling memperkenalkan diri
dengan penduduk lainnya. Bahkan oleh anak-anak, pasangan suami-istri Maxwell
dikabarkan merupakan penyihir yang tidak menyukai anak-anak. Tiada yang tahu
kebenaran dari aneka isu yang terjadi karena tak satu pun dari mereka berani
untuk mengetuk dan masuk ke dalam kediaman keluarga Maxwell. Hingga pada suatu
hari, Laura Welman – si bungsu yang selalu takut untuk melewati kediaman
Maxwell saat berangkat ke sekolah, berjumpa dengan salah satu anggota keluarga
Maxwell yang akan merubah kehidupannya.
“Tahukah dirimu bahwa nol tercatat pertama kali digunakan oleh orang-orang Babilonia sebagai simbol untuk melambangkan kekosongan. Simbol ini juga muncul pada peradaban Maya sekitar abad ke-4. Berabad-abad kemudian seorang ahli matematika India bernama Brahmagupta menggunakan nol untuk pertama kali sebagai angka yang bisa ditambahkan, dikurangi, dikali, dan dibagi. Mendapat nol tidak terlalu buruk, terutama setelah begitu lama pencariannya.”
Dari
sebuah kertas ujian matematikanya yang dibuang karena mendapat nilai nol, Laura
berkenalan lebih dekat dengan Profesor Maxwell yang menemukan kertas itu di tempat
pembuangan sampah rumahnya. Ia juga berkenalan dengan kucing keluarga Maxwell
yang bernama Eratosthenes – orang pertama yang menghitung keliling Bumi. Dan
ketika Nyonya Maxwell menunjukkan perpustakaan pribadi mereka dan
memperbolehkan Laura datang untuk membaca atau meminjam buku-buku tersebut
kapan saja .... wowww asyik sekali (#mataku-jadi-berbinar-binar-membayangkannya
... 6(*0*)9 ... ) dan semenjak saat itu Laura sering berkunjung dan mengenal
lebih dekat para anggota keluarga Maxwell yang sangat-sangat menarik. Profesor
James dan Eliza Maxwell bukan saja membuat Laura menyukai matematika, melainkan
juga membuka wawasan tentang keindahan alam semesta beserta isinya melalui
sudut pandang ilmuwan matematika. Tentang matematika murni yang membahas
kebenaran dan keindahan. Bahwa pemahaman tentang matematika itu luas namun
cukup sederhana untuk dipahami dan disukai.
Bahkan
diriku yang sebenarnya ‘anti-matematika’ mendadak ikut penasaran untuk
mengetahui lebih jauh tentang teori-teori serta sejarah para ilmuwan, terutama
kaum wanita yang termasuk ilmuwan brilian namun tidak tercatat dalam sejarah
atau diakui keberhasilannya, hanya karena mereka adalah ‘wanita’ bukan kaum
‘pria’ ... Melalui sudut pandang sosok gadis cilik bernama Laura, pembaca
diajak menelusuri keindahan akan karya seni yang dikenal sebagai ‘matematika’
yang ternyata bukan sekedar soal hitung-menghitung belaka. Disajikan dengan
gaya bahasa yang terus terang kusangka sebagai hasil terjemahan dari bahasa
Inggris yang sangat bagus, ini adalah salah satu karya asli yang mampu
membuatku terkesima semenjak halaman pertama hingga akhir (bahkan kisah ini jauh
lebih menarik dibandingkan An Abundance of Katherines karya John Green yang
juga mengangkat tema ‘perhitungan matematika dan logika’). Kisah ini
mengingatkan diriku akan keindahan hubungan antara manusia dalam karya adaptasi
Beautiful Minds (dibintangi oleh Russell Crowe). Tak sabar menantikan buku
kedua dari sang penulis \(^_^)/ Just Love It !!!
Tentang
Penulis :
Annisa
Ihsani memiliki ketertarikan terhadap teka-teki logika sejak tahun pertamanya
sebagai mahasiswi jurusan ilmu komputer. Setelah mendapatkan gelar Master dari
University of Groningen, ia mulai menulis novel Teka-Teki Terakhir, sesuatu
yang mengubahnya menjadi pecandu kafein. Saat ini ia tinggal bersama suaminya
di Bogor, tempat menghabiskan sebagian besar waktu untuk mengarang percakapan untuk
teman-teman imajiner di novelnya yang kedua.
[ more about the author &
related works, just check at here : Annisa Ihsani | on Goodreads
| on Facebook | at Twitter | at Tumblr ]
~ This Post are
include in 2014 Reading Challenge ~
109th
Book in Finding New Author Challenge
262th
Book in TBRR Pile
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.