Copyright (c) by Saltkrakan AB / Astrid Lindgren
Illustration by Ilon Wikland
English Edition : LOTTA-THE MISCHIEVOUS MARTENS-LOTTA LEAVES HOME
Alih Bahasa : Listiana Srisanti
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-3 : September 2007 , 135 hlm
Rate : 3 of 5
Rate : 3 of 5
"Keluarga Nyman memiliki 3 orang anak, Jonas yang dipanggil Ribut Besar, Maria si Ribut Kecil dan si bungsu Lotta dipanggil Imut. Mereka tinggal di sebuah rumah berwarna kuning di kota yang berada di Swedia. Tahukah kau dimana letak Swedia? Swedia terletakdi bagian utara Eropa dan kami mengalami empat musim : musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Jonas dan Maria adalah anak-anak yang cerdas dan banyak akal. Kalau ada mereka, apa saja bisa terjadi apalagi mereka selalu bermain bersama. Mulai terjatuh dari atas jendela hingga benjol, tercebur di danau yang dingin membuat semua orang kalang kabut. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan Lotta.
Si kecil Lotta selalu mengikuti kedua kakaknya, ia jengkel dan marah jika tidak diperbolehkan ikut dengan alasan 'Lotta masih terlalu kecil'. Karena itu suatu kali saat hujan lebat turun, tiba-tiba Lotta menghilang .... setelah dicari berkeliling ia ditemukan berada diatas tumpukan pupuk tanaman dibawah siraman hujan lebat .... kenapa? "Aku ingin tumbuh dan menjadi besar seperti Jonas dan Maria", kata Lotta.
Si kecil Lotta selalu mengikuti kedua kakaknya, ia jengkel dan marah jika tidak diperbolehkan ikut dengan alasan 'Lotta masih terlalu kecil'. Karena itu suatu kali saat hujan lebat turun, tiba-tiba Lotta menghilang .... setelah dicari berkeliling ia ditemukan berada diatas tumpukan pupuk tanaman dibawah siraman hujan lebat .... kenapa? "Aku ingin tumbuh dan menjadi besar seperti Jonas dan Maria", kata Lotta.
Sungguh lucu dan menggemaskan ingkah laku Lotta. Namun terkadang ia bisa berbuat nakal sekali. Seperti tidak mau minum obat batuk meski ingusnya berleleran, tidak mau membuka mulut saat ke dokter gigi atau saat mereka berlibur di tempat kakek dan nenek.
Hanya gara-gara Lotta tidak mau makan ikan yang disediakan (bahkan mencoba membuang ikan di dalam tong air sebelum ketahuan ibu) dan mengatakan kata-kata 'terlarang' yang menyebabkan ibu marah sehingga menghukum Lotta. Dasar Lotta anak keras kepala, bukannya menyesal ia malah marah dan membereskan koper kecilnya untuk pergi seorang diri dari rumah kakek dan nenek. Untung tidak berlangsung lama, apalagi saat nenek membuat panekuk yang enak.
Hanya gara-gara Lotta tidak mau makan ikan yang disediakan (bahkan mencoba membuang ikan di dalam tong air sebelum ketahuan ibu) dan mengatakan kata-kata 'terlarang' yang menyebabkan ibu marah sehingga menghukum Lotta. Dasar Lotta anak keras kepala, bukannya menyesal ia malah marah dan membereskan koper kecilnya untuk pergi seorang diri dari rumah kakek dan nenek. Untung tidak berlangsung lama, apalagi saat nenek membuat panekuk yang enak.
Bukan hanya sesekali Lotta bertingkah, jika ia melihat Jonas & Maria melakukan sesuatu ia selalu ingin ikut, masalahnya Lotta cepat bosan apalagi karena ia selalu kebagian peran yang membosankan misalnya jadi pasien yang berbaring saja atau jadi narapidana yang terkurung dikamar tidak boleh kemana-mana menunggu dibebaskan .... menunggu khan sangat membosankan.
Tapi ada yang paling disenangi oleh Lotta yaitu bermain dengan Bamsie, boneka kain babi merah muda yang dipanggil Bamsie Beruang (karena Lotta mengira bonekanya beruang). Akan tetapi pada suatu pagi setelah ulang tahun Lotta ke-5, ia bangun pagi dengan marah-marah & bikin ulah. Mukanya cemberut & kelihatan galak. Lotta tidak mau memakai sweter yang dibawakan ibu, ia mau bertelanjang saja dan berteriak-teriak marah.
Maka ibu menghukum Lotta supaya diam di kamar sampai jadi anak baik. Lotta marah besar, maka setelah menggunting-gunting sweter yang di bencinya, kemudian sambil membawa Bamsie Lotta memutuskan tidak mau tinggal lagi dengan keluarga Nyman. Bayangkan, ia tidak diberi pakaian dan makanan yang disukai. Lebih baik Lotta hidup sendiri dengan bebas. Maka Lotta memutuskan pindah ke loteng gudang bu Berg, tetangga mereka. Nah, bagaimana petualangan Lotta hidup sendiri dengan bebas dan leluasa tanpa ada yang menyuruh atau melarang dirinya? Apakah Lotta menikmati keadaan hidupnya yang baru?"
No comments:
Post a Comment
Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.