Books
“TEKANAN BATIN”
Judul Asli : GIRLS UNDER PRESSURE
[
book 2 of Girls Series ]
Copyright © Jacqueline Wilson,
1998
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Ferry Halim
Editor : Indah Nurchaidah
Ilustrator : Ony Marga
Lay-out : Aniza Pujiati
Cetakan I : September 2009 ; 276
hlm ; ISBN 978-979-1411-37-0
Rate : 3.5 of 5
Back again with Ellie, Nadine
and Magda. Setelah berhasil melampaui kasus masalah ‘cowok’ kini Nadine tidak
terlalu menyukai topik berpacaran setelah kasusnya dengan Liam – cowok brengsek
yang hanya bertujuan memperalat dirinya. Sedangkan Magda justru semakin getol
berusaha menarik perhatian cowok-cowok keren, dan hampir setiap minggu memiliki
‘pacar’ baru. Dan Ellie, well setelah kejadian unik kala Dan tiba-tiba muncul
di kota dan menyusup dalam pesta temannya, pemuda ini mulai jarang menyurati
Ellie atau menelepon.
Namun Ellie tidak terlalu
memikirkan hal itu, hingga suatu hari, saat mereka bertiga sedang berbelanja
Hadiah Natal, sebuah audisi menjadi calon model remaja yang diselenggarakan
oleh majalah remaja ternama, merubah segalanya. Magda yang modis dan menarik,
tidak terpilih, alih-alih justru Nadine dengan dandanan serba kelam ala vampire
gothic, dipanggil kembali untuk seleksi lebih lanjut. Dan Ellie ... yang
ketakutan saat melihat teman-temannya mengikuti audisi, mulai menyadari satu
hal yang mengerikan akibat ucapan para peserta audisi lainnya : ia sangat jelek
dan gemuk !!
Maka sejak itu, Ellie mulai
sering memandang dirinya di cermin dan semakin lama semakin membenci dirinya.
Ia pendek, gemuk, bulat, dengan perut bergelambir, pantat besar dan wajah bulat
bundar. Tak heran tiada yang memperhatikan dirinya dengan seksama, terutama
saat ia bersama Nadine yang kurus dan langsing, atau Magda yang berisi namun
seksi dan modis. Bahkan Anna, ibu tirinya, memiliki tubuh yang lebih kurus
dibanding dirinya. Mungkin ini pula penyebab Dan mulai jarang menghubungi
dirinya, karena ia semakin gemuk, jelek dan menjijikan.
Kini Ellie memiliki misi khusus
dalam hidupnya, menjadi kurus dan langsing dalam waktu singkat. Jika Ellie
memiliki tujuan, ia tak segan-segan mengambil langkah drastis. Alih-alih
mengurangi jatah makanan, ia memilih untuk tidak makan sama sekali. Celakanya
ia sangat-sangat suka makanan enak dan berkalori tinggi. Maka dimulailah
pergulatan berat yang harus dijalaninya mulai dari godaan di rumah, sekolah dan
saat bersama dengan Nadine dan Magda. Kesulitan bukan saja dari kelaparan berat
hingga tubuhnya yang semakin lemas. Melainkan orang-orang yang dekat dengan
dirinya, mulai memperhatikan kebiasaan anehnya untuk ‘tidak-makan’.
Kisah ini menarik karena
mengangkat topik penyakit yang melanda kaum remaja (terutama para gadis) yang
terobsesi dengan tubuh kurus nan ceking bak model-model ternama. Image sosok
tubuh ideal dan sempurna yang menjadi pedoman kaum remaja, tidak sedikit
memakan korban yang menjalani kegiatan ‘menguruskan’ badan secara drastis
dengan aneka metode yang berbahaya. Salah satu penyakit yang dikenal sebagai
‘anokreksia’ (sama sekali tidak mau makan dan menegak apa pun selain makanan)
serta ‘bulimia’ (memakan apa saja namun
kemudian dimuntahkan kembali), menjadi sorotan sepanjang kisah ini.
Lewat karakter Ellie dan Zoe –
teman masa kecil yang bertubuh tambun seperti dirinya, namun kini nyaris
tinggal tulang-belulang sebagaimana penderita anokreksia, sebuah peringatan
muncul bagi kaum remaja, bahwa ini bukanlah pilihan yang sehat dan benar. Aspek
kejiwaan serta dampak psikologis turut terungkap ketika Elli sendiri tidak ‘mengakui’
dirinya nyaris menjadi penderita bulimia, hanya sekedar mencoba menurunkan
berat badan yang berlebihan. Ia bahkan tidak mempercayai peringatan serta
ucapan kedua orang tua dan sahabatnya, bahwa ia sama sekali tidak ‘kegemukan’
melainkan normal.
Sebuah buku yang layak direkomendasikan
untuk bacaan remaja maupun orang dewasa terutama para orang tua. Sesuai dengan
judulnya, hampir sebagian besar orang dewasa tidak mampu mendeteksi atau
membantu para remaja yang sedang mengalami krisis identitas diri. Bagi sebagian
dari mereka, masa-masa ini akan berlalu seiring dengan perkembangan usia. Namun
tidak sedikit dari mereka yang justru semakin terpuruk dalam kondisi depresi
berkepanjangan. Tuntutan untuk tampil sempurna dari segi akademis maupun
lingkup pergaulan sosial, dimana sesama remaja bisa menjadi sosok ‘bullies’
yang sangat jahat, bagi mereka yang masuk kategori kurang populer, kutu buku
atau berbeda dengan remaja lainnya.
Quotes :
“Kami berusaha membantu gadis-gadis itu mencapai berat badan yang sehat. Mereka ikut dalam kelompok terapi dan konseling pribadi. Tapi semuanya tergantung pada diri mereka sendiri. Beberapa dari mereka sembuh total. Beberapa pulih sejenak, lalu kondisi mereka memburuk. Dan yang lain meninggal dunia. Gadis-gadis itu tahu apa yang mereka lakukan, tapi mereka tidak bisa menghentikan dirinya.”[ Ellie : “Aku bisa menghentikannya. Aku tidak bisa menghentikan Zoë. Tapi, aku bisa menghentikan diri menjadi seperti Zoë. Aku masih merasa gemuk, meski beart badanku sudah berkurang. Aku masih ingin menjadi benar-benar kurus. Tapi, aku tidak ingin menjadi sakit. Aku tidak mau kelaparan sampai mati.” ]
[ more about the authors and
related works, just check at here : ALL
ABOUT JACQUELINE WILSON ]
Best Regards,
Hobby Buku
No comments:
Post a Comment
Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.