Translate

Wednesday, December 4, 2013

Books "GIRLS UNDER PRESSURE"

Books “TEKANAN BATIN”
Judul Asli : GIRLS UNDER PRESSURE
[ book 2 of Girls Series ]
Copyright © Jacqueline Wilson, 1998
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Ferry Halim
Editor : Indah Nurchaidah
Ilustrator : Ony Marga
Lay-out : Aniza Pujiati
Cetakan I : September 2009 ; 276 hlm ; ISBN 978-979-1411-37-0
Rate : 3.5 of 5

Back again with Ellie, Nadine and Magda. Setelah berhasil melampaui kasus masalah ‘cowok’ kini Nadine tidak terlalu menyukai topik berpacaran setelah kasusnya dengan Liam – cowok brengsek yang hanya bertujuan memperalat dirinya. Sedangkan Magda justru semakin getol berusaha menarik perhatian cowok-cowok keren, dan hampir setiap minggu memiliki ‘pacar’ baru. Dan Ellie, well setelah kejadian unik kala Dan tiba-tiba muncul di kota dan menyusup dalam pesta temannya, pemuda ini mulai jarang menyurati Ellie atau menelepon.

Namun Ellie tidak terlalu memikirkan hal itu, hingga suatu hari, saat mereka bertiga sedang berbelanja Hadiah Natal, sebuah audisi menjadi calon model remaja yang diselenggarakan oleh majalah remaja ternama, merubah segalanya. Magda yang modis dan menarik, tidak terpilih, alih-alih justru Nadine dengan dandanan serba kelam ala vampire gothic, dipanggil kembali untuk seleksi lebih lanjut. Dan Ellie ... yang ketakutan saat melihat teman-temannya mengikuti audisi, mulai menyadari satu hal yang mengerikan akibat ucapan para peserta audisi lainnya : ia sangat jelek dan gemuk !!



Maka sejak itu, Ellie mulai sering memandang dirinya di cermin dan semakin lama semakin membenci dirinya. Ia pendek, gemuk, bulat, dengan perut bergelambir, pantat besar dan wajah bulat bundar. Tak heran tiada yang memperhatikan dirinya dengan seksama, terutama saat ia bersama Nadine yang kurus dan langsing, atau Magda yang berisi namun seksi dan modis. Bahkan Anna, ibu tirinya, memiliki tubuh yang lebih kurus dibanding dirinya. Mungkin ini pula penyebab Dan mulai jarang menghubungi dirinya, karena ia semakin gemuk, jelek dan menjijikan.

Kini Ellie memiliki misi khusus dalam hidupnya, menjadi kurus dan langsing dalam waktu singkat. Jika Ellie memiliki tujuan, ia tak segan-segan mengambil langkah drastis. Alih-alih mengurangi jatah makanan, ia memilih untuk tidak makan sama sekali. Celakanya ia sangat-sangat suka makanan enak dan berkalori tinggi. Maka dimulailah pergulatan berat yang harus dijalaninya mulai dari godaan di rumah, sekolah dan saat bersama dengan Nadine dan Magda. Kesulitan bukan saja dari kelaparan berat hingga tubuhnya yang semakin lemas. Melainkan orang-orang yang dekat dengan dirinya, mulai memperhatikan kebiasaan anehnya untuk ‘tidak-makan’.

Kisah ini menarik karena mengangkat topik penyakit yang melanda kaum remaja (terutama para gadis) yang terobsesi dengan tubuh kurus nan ceking bak model-model ternama. Image sosok tubuh ideal dan sempurna yang menjadi pedoman kaum remaja, tidak sedikit memakan korban yang menjalani kegiatan ‘menguruskan’ badan secara drastis dengan aneka metode yang berbahaya. Salah satu penyakit yang dikenal sebagai ‘anokreksia’ (sama sekali tidak mau makan dan menegak apa pun selain makanan) serta  ‘bulimia’ (memakan apa saja namun kemudian dimuntahkan kembali), menjadi sorotan sepanjang kisah ini.

Lewat karakter Ellie dan Zoe – teman masa kecil yang bertubuh tambun seperti dirinya, namun kini nyaris tinggal tulang-belulang sebagaimana penderita anokreksia, sebuah peringatan muncul bagi kaum remaja, bahwa ini bukanlah pilihan yang sehat dan benar. Aspek kejiwaan serta dampak psikologis turut terungkap ketika Elli sendiri tidak ‘mengakui’ dirinya nyaris menjadi penderita bulimia, hanya sekedar mencoba menurunkan berat badan yang berlebihan. Ia bahkan tidak mempercayai peringatan serta ucapan kedua orang tua dan sahabatnya, bahwa ia sama sekali tidak ‘kegemukan’ melainkan normal.

Sebuah buku yang layak direkomendasikan untuk bacaan remaja maupun orang dewasa terutama para orang tua. Sesuai dengan judulnya, hampir sebagian besar orang dewasa tidak mampu mendeteksi atau membantu para remaja yang sedang mengalami krisis identitas diri. Bagi sebagian dari mereka, masa-masa ini akan berlalu seiring dengan perkembangan usia. Namun tidak sedikit dari mereka yang justru semakin terpuruk dalam kondisi depresi berkepanjangan. Tuntutan untuk tampil sempurna dari segi akademis maupun lingkup pergaulan sosial, dimana sesama remaja bisa menjadi sosok ‘bullies’ yang sangat jahat, bagi mereka yang masuk kategori kurang populer, kutu buku atau berbeda dengan remaja lainnya.

Quotes :
“Kami berusaha membantu gadis-gadis itu mencapai berat badan yang sehat. Mereka ikut dalam kelompok terapi dan konseling pribadi. Tapi semuanya tergantung pada diri mereka sendiri. Beberapa dari mereka sembuh total. Beberapa pulih sejenak, lalu kondisi mereka memburuk. Dan yang lain meninggal dunia. Gadis-gadis itu tahu apa yang mereka lakukan, tapi mereka tidak bisa menghentikan dirinya.”
[ Ellie : “Aku bisa menghentikannya. Aku tidak bisa menghentikan Zoë. Tapi, aku bisa menghentikan diri menjadi seperti Zoë. Aku masih merasa gemuk, meski beart badanku sudah berkurang. Aku masih ingin menjadi benar-benar kurus. Tapi, aku tidak ingin menjadi sakit. Aku tidak mau kelaparan sampai mati.” ]
[ more about the authors and related works, just check at here : ALL ABOUT JACQUELINE WILSON ]

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.