Translate

Monday, January 21, 2013

Children Classic's Lit : "THE ADVENTURES OF TOM SAWYER"



Judul Asli : THE ADVENTURES OF TOM SAWYER
Copyright © Mark Twain
Penerbit Bentang
Alih Bahasa : Nin Bakdi Soemanto
Editor : Dhewiberta
Ilustrasi Isi : Enjhel
Cover by Kuswanto
Cetakan I : April 2011 ; 356 hlm

Thomas ‘Tom” Sawyer – bocah lincah yang tak pernah bisa diam karena benaknya selalu aktif, berisi berbagai imajinasi. Ia tinggal bersama dengan Aunt Polly, beserta Sidney (adik tirinya yang selalu bermusuhan karena sifat mereka yang bertolak belakang) dan Mary (yang baik hati, lembut dan tegas) setelah kedua orang tuanya tiada. Tingkah laku Tom selalu membuat Aunt Polly jengkel dan kesal, namun diam-diam ia merupakan kesayangan beliau karena ‘kelincahan’ dan ‘kenakalannya’.

Simak saja bagaimana Tom berhasil menghindari hukuman mengecat pagar dari Aunt Polly, dengan ‘mengakali’ anak-anak lain sehingga akhirnya mereka semua secara bergantian mengecat, sedangkan Tom duduk ongkang-ongkang kaki. Atau bagaimana ia bisa terpilih menerima hadiah Kitab Suci sebagai tanda kerajinan dan ketekunan mempelajari dan menghafal setiap ayat-ayat didalamnya (percayalah bahwa Tom tak mungkin bisa bertahan menghafal satu ayat, semuanya ia dapatkan dengan cerdik sekaligus agak licik, memperdaya anak-anak lain). 

[ source ]
Tom tidak suka duduk diam dan manis di rumah atau disekolah. Ia lebih senang bermain dan menjelajahi dunia luar (yang dimaksud adalah masuk ke hutan, rawa-rawa, rumah kosong, serta pemakaman di wilayah itu). Selain sahabatnya John Harker, Tom suka sekali bertualang dengan Huckleyberry Finn – seorang anak ‘gelandangan’ alias tidak memiliki tempat tinggal tetap, yang tinggal berdua dengan ayah yang pemabuk berat dan suka memukul – membuat Huckleyberry Finn lebih suka hidup seorang diri. Bersama-sama mereka paling suka bermain menjadi perompak atau bajak laut yang sedang mencari harta karun terpendam. 

Dan karena kesukaan mereka menyusup di tempat-tempat yang aneh inilah, membawa Tom dan Huckleyberry pada suatu petualangan yang akan merubah kehidupan mereka. Dimulai saat mereka berada di pemakaman menjelang tengah malam (dengan membawa tubuh kucing mati yang akan dimantrai guan menyembuhkan penyakit, haha). Ternyata di pemakaman tanpa sengaja mereka melihat gerombolan pencuri makam (pada masa itu sering terjadi orang yang dimakamkan dikubur bersama dengan harta bendanya), yang terdiri dari Muff Potter – pemabuk kambuhan, Injun Joe – peranakan Indian yang mengerikan serta Dokter Robinson. Kemudian terjadi perkelahian antar mereka bertiga yang mengakibatkan Dokter Robinson tewas, tertikam pisau di dadanya.

[ source ]
Tiada yang mengetahui persis bagaimana kejadian tersebut, hingga keesokan paginya penduduk desa gempar menemukan mayat sang dokter di pemakaman. Tertuduh utama adalah Muff Potter yang diketahui memiliki pisau yang menancap didada mayat itu. Hanya Tom dan Huck yang mengetahui kebenaran kisahnya, bahwa Injun Joe yang membunuh Dokter Robinson dan memperdaya Muff yang pingsan saat kejadian. Masyarakat langsung mengajukan Muff Potter ke persidangan sebagai tersangka, Injun Joe bebas  bahkan turut mendukung penghujatan terhadap Mutt. Tom dan Huck tersiksa akan pengetahuan mengerikan itu, namun mereka tak memiliki keberanian untuk mengungkap kebenaran. Karena Injun Joe adalah seorang pendendam, jika ia tahu bahwa kedua anak itu adalah saksi, ia tak akan ragu-ragu melenyapkan mereka.

Kisah ini sangat menarik sekaligus menghibur dengan kenakalan Tom, bagaimana ia dengan cerdik bisa lolos dari berbagai hukuman. Namun jangan salah duga bahwa ia adalah anak yang tak terdidik, dalam hatinya Tom adalah adalah baik hanya memiliki imajinasi tinggi, yang tak akan cocok dengan segala peraturan dan norma-norma yang kaku pada jaman itu. Mark Twain mampu memberikan ‘sindiran’ akan kehidupan orang-orang yang dianggap terhormat namun ternyata sedikit hipokrit dengan hal-hal yang berbau kebenaran. Karena pada saat itu kebenaran dan kebaikan selalu diukur berdasarkan kepatuhan dan disiplin tinggi yang otomatis sedikit membosankan bagi jiwa-jiwa bebas seperti Tom dan Huck. 

[ source ]
Penulis juga menyinggung tentang pendidikan pada jaman itu, dimana guru adalah sosok yang terhormat, setiap ucapan dan perintahnya wajib diikuti, namun tak sedikit dari para pendidik yang justru bertindak semena-mena terhadap murid-muridnya. Pandangan  serupa juga terlihat dalam karya-karya penulis seperti Road Dahl dan Astrid Lindgren lewat karyanya Si Badung Emil. Kelebihan dari Mark Twain adalah mampu meramu suatu kisah anak dengan petualangan serta pembelajaran yang bukan saja cocok sebagai bacaan anak-anak, tetapi juga untuk orang-orang dewasa. 

Maka kisah ini memang tepat dikategorikan sebagai sebuah novel klasik, karena kompleknya isu-isu yang diangkat. Mulai dari situasi sosial, pendidikan, rasialis, dan budaya setempat yang digambarkan dengan detil. Yang jelas, diriku mampu terbahak-bahak membaca bagaimana Tom dan John Harker asyik bermain dengan kutu alih-alih mendengarkan pelajaran. Atau bagaimana Tom melepaskan kumbang yang menjadi sasaran permaina seekor anjing ditengah-tengah kotbah pendeta yang serius (^_^) ... terlepas dari beberapa bagian terjemahan yang terasa janggal disana –sini, kisah ini tetap memberikan suatu masukan serta hiburan dalam satu paket.  

[ source ]
Tentang Penulis :
Mark Twain (30 Nopember 1835 –  21 April 1910) adalah nama pena Samuel Langhorne Clemens. Tumbuh besar di Hannibal, Missouri, tempat kelahirannya ini menjadi seting pada novel The Adventures of Huckleyberrry Finn dan The Adventures of Tom Sawyer. Di tempat itu dia pernah menjalani karier sebagai tukang cetak di sebuah percetakan, juga pengemudi kapal di Sungai Mississipi. Anak keenam dari tujuh bersaudara ini sempat pula tertarik untuk terjun di bidang pertambangan. Sayang ia gagal sehingga memutuskan untuk menggeluti bidang jurnalistik. 

Pada awal karier jurnalistiknya, Twain menulis beberapa kisah lucu, salah satunya adalah The Celebrated Jumping Frog of Calaveras Count, yang menarik perhatian banyak orang. Bahkan karya tulisnya berupa buku-buku catatan perjalanan, mendapat tempat tersendiri bagi para penggemarnya. Pada titik inilah beliau menemukan panggilan hidupnya untuk menulis.

Setelah kematian putra pertamanya, beliau membawa istrinya, Olovia Langdon untuk pindah ke Hartford Connecticut. Di tempat itu, Mark Twain banyak menuliskan karya-karya besarnya seperti The Adventures of Tom Sawyer (1876), The Prince and The Pauper (1881), Life on the Mississipi (1883), The Adventures of Huckleyberrry Finn (1884), dan A Connecticut Yankee in King Arthur’s Court (1889)

Kisah petualangan Tom Sawyer ini bukan saja merupakan karya classic literature tetapi termasuk dalam salah satu genre penulisan novel bad boys – dan telah diadaptasi dalam berbagai bidang, mulai dari drama, serial TV, film layar lebar, musikal, balet, bahkan ikon-ikon tertentu seperti Google yang pernah menampilkan lewat google-doodle. 

[ more about the author, books and related topic, check on here : The Adventures of Tom Sawyer | Mark Twain ]

Best Regards, 
* Secret Garden * 

1 comment:

  1. wah Tom Sawyer ini ternyata ada versi Bentang juga ya? aku nemu di perpus sekolah terjemahan Tom Sawyer juga tapi terbitan Dian Rakyat, kira2 bagusan yg mana ya?

    ReplyDelete

Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.