Translate

Monday, January 21, 2013

Children Classic's Literature "REBECCA FROM SUNNYBROOK FARM"



Judul Asli : REBECCA OF SUNNYBROOK FARM
Penulis : Kate Douglas Wiggin
Penerbit : Orange Books
Penerjemah : Hani Iskandarwati
Editor : Rini Nurul Badariah & Richanadia
Cetakan ke-01 : Februari 2011 ; 310 hlm
Desain Sampul : Windu Tampan

Entah mengapa tema kisah ini serupa dengan kisah Pollyanna atau seri Anne of Green Gables, pada kenyataannya kisah ini ditulis jauh sebelum Eleanor H. Potter maupun L.M. Montgomery menulis kisah-kisah yang terkenal di dunia. Yang berarti kisah ini ‘bisa-jadi’ merupakan sumber inspirasi penulisan kisah Pollyana, Anne of Green Gables atau Little Princess. Akan tetapi jangan terjebak pada pemahaman bahwa ini kisah yang ‘sama persis’ karena ada beberapa perbedaan nyata yang membuat kisah ini tetap layak untuk disimak lebih lanjut. Satu-satunya perbedaan nyata dengan kisah-kisah yang telah kusebutkan diatas, dan ditulis setelah bertahun-tahun kemudian, kisahnya terasa lebih akurat serta kompleks dengan detil-detil suasan serta perkembangan karakternya. Rebecca dari Sunnybrook Farm merupakan gambaran ide kisah yang luar biasa menarik, sayangnya menjelang akhir, tiada kejelasan yang mampu memuaskan rasa penasaran pembacanya, termasuk diriku. Entah penulis memang sengaja membiarkan ‘ending yang menggantung’ dan menyerahkan kepada para pembaca, hendak dibawa kemana perjalanan hidup Rebecca, atau kisah ini dipersiapkan untuk kelanjutan (sekuel) sebagaimana kisah Pollyanna atau Anne. 

Miranda dan Jane Sawyer adalah gadis-gadis keluarga Sawyer yang masih bertahan hidup di kediaman warisan keluarga mereka. Keduanya tidak pernah menikah, kecuali Jane yang nyaris menikah, namun sang tunangan meninggal dalam usia muda. Satu-satunya gadis Sawyer yang telah berkeluarga adalah si bungsu Aurelia, meski ia menikah dengan pria yang tak disetujui oleh keluarganya. Nasib dan keberuntungan tak berpihak pada Aurelia, sang suami meninggal lebih cepat, membuatnya menjadi janda dengan 7 orang anak yang masih kecil-kecil, dan keuangan yang porak-poranda. Maka ketika kedua saudaranya menawarkan untuk mengambil dan merawat salah anaknya yang cukup besar, Aurelia Randall mengirim putri keduanya Rebecca ke Riverboro.

Rebecca Rowena Randall, bukanlah gadis yang diminta oleh Miranda Sawyer untuk diasuh, semula ia meminta putri tertua Lucy Hannah Randall yang pendiam, rajin dan tekun, tentunya sangat mudah untuk diatur. Namun Aurelia juga membutuhkan tenaga serta bantuan Hannah dalam mengatur kelancaran rumah tangga tanpa seorang suami. Alih-alih ia mengirim Rebecca, gadis cilik periang yang suka membaca, melamun, dan memiliki daya imajinasi tinggi. Bagi penduduk di Riverboro, kehadiran gadis cilik yang gemar sekali bercakap-cakap (atau meminjam istilah Mr. Cobb ‘berbicara tiada henti dari satu topik ke topik lain’) membuat hati mereka lebih hangat dan ceria. Demikian pula dengan Jane Sawyer yang lembut hati, ia tersentuh kepolosan dan kejujuran Rebecca. Satu-satunya orang yang tidak menyukai Rebecca adalah Miranda Sawyer. Ia menganggap gadis ini susah diatur, ceroboh dan teledor, seringkali tidak mengindahkan peraturan-peraturan yang sudah diterapkan di kediaman mereka.

Rebecca gadis yang periang, namun ia juga sangat sensitif dalam hal-hal tertentu. Ia langsung mengetahui bahwa Bibi Mirandy-nya tak menyukai apa pun yang ada dalam dirinya atau apa pun yang ia lakukan. Meski demikian ia dibesarkan untuk menghormati pihak yang lebih tua, apalagi mereka adalah kerabat yang telah bersedia meringankan beban keluarganya. Dengan susah payah ia berusaha sekuat tenaga mematuhi perintah serta peraturan sang bibi. Jika tidak ada Bibi Jane, maka semuanya tak akan tertahankan bagi jiwanya yang bebas. Rebecca belajar untuk bersyukur dan menikmati hal-hal di sekelilingnya. Persahabatannya dengan Emma Jane, gadis tetangga yang seusia dengannya, kemudian Mr. & Mrs. Cobb, pasangan tua yang selalu siap kapan pun Rebecca berkunjung ke rumah mereka, sang guru yang tegas dan selalu membantunya Miss Dearborn, serta anak-anak keluarga Simpson yang miskin tapi merupakan teman-teman yang menyenangkan baginya.

Si kecil Rebecca memang memiliki banyak kekurangan jika berhubungan dengan tata krama, namun ia memiliki hati yang baik, welas asih dan mudah membantu siapa saja yang membutuhkan. Kebaikan hatinya dalam membela keluarga Simpson dari kecaman serta olok-olokan anak-anak nakal, bahkan memiliki ide untuk membantu mereka mendapatkan hadiah Natal, dengan berjualan sabun. Sebagai pedagang keliling, dibantu oleh Emma Jane, ia berhasil mengumpulkan sejumlah dana bagi keluarga Simpson. Dan di sinilah ia bertemu pria menarik yang dijuluki Mr. Aladdin akibat perbuatan pemuda itu, memborong habis jualannya dan menjanjikan hadiah Natal special bagi gadis cilik yang menarik hatinya. Pemuda itu adalah Adam Ladd dari keluarga Ladd yang terkenal dan sangat kaya di North Riverboro. Perkenalan Rebecca dengan pemuda ini, akan berbuntut panjang dan merubah masa depan kehidupan Rebecca dari Sunnybrook Farm. 

Tentang Penulis :
Kate Douglas Wiggin ( 28 September 1858 – 24 Agustus 1923 ) adalah seorang praktisi pendidikan Amerika dan penulis cerita anak. Ia lahir di Philadelphia dan berdarah Welsh. Setelah lulus dari Abbot Academy pada tahun 1873, lima tahun kemudian, Kate mendirikan taman kanak-kanak gratis pertama di San Fransisco. 

Pada masa dewasa Kate, anak-anak dipandang sebagai buruh murah, dan Kate membaktikan diri untuk kesejahteraan mereka. Seperti tokoh ceritanya, Rebecca, ayah Kate meninggal dunia saat ia masih kecil. Sang ibu membawa kedua putrinya ke Portland, Maine, dan menikah lagi dengan Albion Bradbury. Karena sakit paru-paru yang diderita ayah tirinya, maka keluarga tersebut pindah ke Santa Barbara pada tahun 1873 untuk perawatan lebih lanjur. Tiga tahun kemudian, Albion meninggal dunia.

Berbekal pendidikan yang lebih dari cukup pada masa itu, Kate mendirikan sekolah pelatihan guru. Namun sesuai tradisi, setelah menikah dengan Bradley Wiggin, ia harus berhenti dari pekerjaannya sebagai guru. Dedikasi pada pendidikan, mendorong Kate untuk mengumpulkan dana dari tulisan-tulisannya. Dua di antaranya adalah The Story of Patsy dan The Birds’ Christmas Carol, yang meraih sukses besar. 

Meskipun sangat menyukai anak-anak, ironisnya Kate tidak memiliki keturunan satu pun. Hal ini yang menambah rasa dukanya kala sang suami wafat. Beberapa tahun kemudian, Kate menikah lagi dengan seorang pengusaha bernama George Christopher Riggs, yang sangat mendukung karirnya di bidang tulis-menulis. Pada tahun 1903. Rebecca From Sunnybrook Farm terbit untuk pertama kalinya. Kesuksesan kisah ini, disusul dengan dibuatnya adaptasi dalam bentuk drama, dan hingga kini, berbagai adaptasi televisi maupun film layar lebar serta drama musikal telah dibuat berdasarkan kisah klasik yang menyentuh para penggemar dari segala usia. 

Kate Wiggin meninggal pada usia 66 tahun karena radang paru-paru yang cukup lama  menjangkiti tubuhnya. Sesuai permintaan  terakhirnya, sang penulis yang juga menulis lagu dan menggubah musik, jasadnya dikremasi dan abunya disebarkan di Sungai Saco, Maine, Amerika. 

Best Regards,
* Secret Garden *

No comments:

Post a Comment

Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.