Books
“RUMAH KECIL DI RIMBA BESAR”
Judul Asli : LITTLE HOUSE IN THE BIG WOODS
[
book 1 of Little House Series ]
Text copyright © 1932
by Laura Ingalls Wilder
Copyright renewed © 1959
by Roger L. MacBride
Pictures copyright © 1953
by Garth Williams
Penerbit BPK Gunung Mulia
Alih Bahasa : Djokolelono
Cetakan ke-4 : 1983 ; 186 hlm
Kisah ini merupakan jurnal
kehidupan gadis cilik bernama Laura Ingalls beserta keluarga pada sekitar tahun
1872, dimana mereka hidup bahagia di sebuah rumah balok kayu di Rimba Besar
Wisconsin. Dimulai dari pengalaman hidup Laura – si gadis cilik, hingga ia
beranjak remaja, dewasa dan menikah, semua tertuang dalam serial Little House
yang ditulis pada sekitar tahun awal tahun 1879. Kisah ini bukan saja sangat
menarik, tetapi penuh dengan fakta-fakta sejarah yang menggambarkan
perkembangan kehidupan masyarakat
Amerika. Keluarga Laura atau tepatnya sang ayah : Charles Ingalls adalah salah
satu dari sekian banyak kepala keluarga pioner yang hidup berpindah-pindah,
mencari tempat bermukim dan hidup bersama di lahan-lahan yang subur namun masih
liar karena tiada pemukiman di sekelilingnya. Seiring dengan waktu, pada
akhirnya Charles Ingalls harus menetap di sebuah kota (bakal kota) karena
janjinya pada sang istri Caroline, bahwa ia akan mengikuti perjalanan keliling
yang dikehendaki oleh sang suami yang menyukai kehidupan di alam terbuka,
asalkan jika tiba waktunya, mereka harus menetap di pemukiman demi pendidikan
dan masa depan anak-anak mereka.
[ source ] |
Buku pertama yang berjudul ‘Rumah
Kecil di Rimba Besar’ mencerminkan rumah mereka yang terbuat dari balok-balok
kayu utuh yang tersedia di Rimba Besar Wisconsin. Mereka tidak memiliki
tetangga, hunian serta toko terdekat, berkilo-kilometer jauhnya dari kediaman
mereka. Namun Laura dan kakaknya Mary, tak pernah kehabisan akal untuk
permainan maupun kegiatan sehari-hari, membantu sang ibu, sekaligus menjaga dan
merawat adik bayi mereka Carrie. Makanan tersedia dalam berbagai variasi,
terutama karena Pa (demikian Mary dan Laura memanggil sang ayah) mampu berburu
hewan apapun. Mulai dari kelinci hingga rusa, bahkan beruang. Mereka juga
memiliki hewan ternak sapi serta babi yang digemukkan. Bahkan sewaktu-waktu
bisa panen ikan yang cukup banyak. Berbagai tanaman memenuhi kebun serta
ladang, sehingga mereka tak pernah kehabisan sayur-mayur hingga bahan-bahan
dasar dan rempah-rempah. Apalagi Ma (panggilan yang digunakan untuk sang ibu)
sangat terampil dalam mengolah berbagai bahan sehingga bermanfaat bagi
kebutuhan mereka. Ia menetapkan jadwal yang teratur bagi semua pekerjaan yang
dikerjakan bersama oleh mereka (bahkan anak-anak kecil juga memiliki tugas
untuk membantu kegiatan rumah tangga) :
“Senin mencuci,
Selasa menyeterika,
Rabu memperbaiki,
Kamis membuat mentega,
Jum’at membersihkan,
Sabtu memanggang,
Minggu beristirahat.”
[ source ] |
Meski kegiatan mereka padat,
tapi baik Mary maupun Laura menyenangi kegiatan harian itu, terutama membuat
mentega yang bukan saja menarik tapi hasilnya juga memperoleh minuman mentega
susu yang sangat nikmat. Atau saat memanggang, bahkan Ma sering memberikan
adonan kecil dimana mereka bisa membentuk sendiri roti mereka sebelum
dipanggang. Jika malam menjelang, seluruh aktifitas dihentikan, mereka bisa
duduk di depan perapian dan menikmati ketenangan dan permainan. Misalnya
permainan ‘anjing gila’ dimana Pa mengusutkan rambutnya, kemudian
merangkak-rangkak berkeliling sambil menggeram-geram mengerikan, mengejar kedua
gadis cilik ini hingga kelelahan. Maka saat itu Pa akan mengambil biolanya dan
memainkan lagu-lagu gembira hingga lagu pengantar tidur. Dan keesokan harinya, mereka
terbangun dengan suatu hari baru, dengan petualangan baru yang menyenangkan.
Terkadang mereka juga bepergian. Seperti ikut ke tempat Paman Henry yang sedang
panen, dan terjadi peristiwa aneh yang berakhir dengan pulangnya Charley –
bocah tertua, putra Paman Henry dari ladang dalam kondisi bengkak tersengat
lebah kuning. Atau ketika mereka pergi ke Pesta Dansa di kediaman Kakek dan
Nenek di dalam Rimba Besar. Bertemu dengan para Paman dan para Bibi serta
saudara-saudara sepupu, menikmati jamuan makan besar, dan bermain bersama.
Bahkan petualangan menuju ke kota terdekat saat berbelanja pun menjadi
perjalanan yang sangat menarik bagi gadis-gadis cilik ini.
~ Ma and little Laura ~ [ source ] |
Membaca kisah kehidupan Laura
di jaman yang serba ‘tradisional’ tanpa adanya listrik ataupun alat bantu
modern, jauh dari kesan membosankan. Sang penulis yaitu Laura sendiri, mampu
menggambarkan semangat kehidupan para keluarga pioner dalam menjelajah
kehidupan liar, membuka lahan-lahan baru serta berjuang demi mempertahankan
kehidupan keluarga mereka. Sebuah sejarah terjadi akibat peran serta beberapa
orang yang berani melakukan perubahan. Maka kisah Laura ini merupakan titik
kecil yang bisa jadi sebuah start awal perjalanan panjang sejarah bangsa
Amerika sebagai pendatang di benua baru, mengalahkan serta mengusir bangsa
Indian, dan akhirnya menerima masuknya peradaban baru. Entah sudah berapa kali
kubaca buku ini, sampai bukunya sudah lusuh bahkan harus diselotip karena
halamannya banyak yang lepas, namun setiap kali membaca (yang kesekian kalinya)
diriku bagai dibawa ke dunia lain yang sangat menakjubkan. Kisah ini merupakan
sebuah biografi yang ditulis dengan sangat indah dan menjadi bacaan populer di
kalangan anak-anak, demikian juga orang-orang dewasa. Jika dulu pertama kali
kubaca kisah ini semasa SD, maka kini
diriku masih menetapkan bacaan ini sebagai favorite dan wajib dibaca oleh
kalangan pecinta buku.
~ Pesta Dansa di Rimba Besar ~ [ source ] |
Sebagai bacaan anak-anak
(children’s literature) kisah ini bukan hanya memberikan sajian petualangan
seru, namun banyak sekali pembelajaran serta pesan-pesan moral yang layak
disimak bagi anak-anak. Jika Anda memiliki putra dan putri, sangant disarankan
untuk mendampingi dan mengarahkan mereka membaca kisah ini. Mereka akan belajar
bahwa kehidupan yang nyaman harus ditempuh melalui perjuangan yang tidak mudah.
Di era modern seperti saat ini, di mana segala sesuatunya ‘terlalu mudah diraih’
membuat kalangan anak-anak hingga remaja, menyepelekan arti serta nilai
kehidupan, hanya berfokus pada materi serta harga. Paling tidak, kisah ini
adalah salah satu contoh bagaimana seharusnya nilai-nilai tentang kejujuran,
kebenaran, harga diri, kepatuhan, disiplin dan banyak lagi, akan terserap dalam
benak mereka. Dan yang tak kalah menariknya, bacaan ini juga sangat berguna
bagi kalangan orang tua, guna menyelami serta belajar bagaimana mengarah
anak-anak. Memang jaman telah telah banyak berubah, namun pesan moral dalam
bacaan ini akan selalu ada tak pernah lekang dimakan waktu.
~ Pa, Mary & Laura ~ [ source ] |
Disertai dengan berbagai
ilustrasi yang sangat indah oleh Garth Williams (yang juga membuat berbagai
ilustrasi dalam bacaan anak-anak, seperti Charlotte Webb karya E.B. White), pemahaman serta
penggambaran suasana serta kehidupan di jaman tersebut, terekam dengan cermat,
karena beliau sengaja khusus melakukan riset serta ‘napak-tilas’ dalam
mewujudkan kisah ini dalam bentuk ilustrasi. Maka tak heran jika serial Little
House merupakan salah satu karya tulis klasik yang abadi sampai kapan pun.
Sayang sekali edisi terjemahan bahasa Indonesia kurang mendapat respons dari
masyarakat, kemungkinan terbesar karena masalah pemasaran, karena dari segi
kualitas, buku ini jauh lebih bagus serta bermutu dibandingkan serial Crayon
Sinchan (yang entah bagaimana lebih dikenal dan disukai anak-anak, padahal
pesan moralnya sangat-sangat buruk) ataupun heboh dengan melodrama Korea dan idola-idola
remaja yang notabene tidak ‘terlalu bagus’ dijadikan contoh ataupun teladan.
Tanpa bermaksud meng-diskreditkan hal-hal tersebut, alangkah pentingnya
kesadaran baik para orang tua maupun anak-anak untuk memilih bacaan bermutu.
Mungkinkah ada penerbit lain yang berani membuat edisi buku ini yang lebih baik
dan memasarkannya, terlepas dari rating bestseller dunia atau trend masa kini ?
Kalangan muda sangat perlu diperkenalkan pada bacaan klasik untuk melihat dunia
yang berbeda.
My Random Though :
It’s my first children classic’s
literature as a child who had difficulty in reading, and this book it’s one of
those several aside than E.B. White, Hugh Lofting, Jules Verne until Enid
Blyton’s books that makes me love reading. Little House series is a
semi-autobiografi from the author Laura Ingalls Wilder, but this books so good,
full with interesting story, adventure and how children can learn about history
(not as boring as the topic in school), having fun with it and gets the moral
issue by stories (not order or told to do, something like that never works on
children, believe me, I still remember how to be a child...).
The good things of this series,
no matter how many times you read it, never get bored, at least that was my
experience, as a child until become grown-up, I found how the author describe
her life from childhood until marrige and having her own child, with the great
illustrated by Garth Williams, everyone who love good stories should have it in
their collections, and read it too. This book told everyone to choose what kind
of life you wanted, by giving the example of the true-living family, a pioneer
when America’s still consider as a wild land (there’s Indian all over the
place). That also makes me want to share it and ask everyone else to join our
Read-A-Long this month on Laura Ingalls Wilder’s books. ‘Cause re-read are give
another pleasure and another sight on this stories.
[ more about this author and related books, check on here : Laura Ingalls Wilder | Little House Books ]
“Little House In The Big Woods” also include as my reading project on :
3rd
book in 2013 TBR PILE
2nd
book in Fun Year Event with Children’s Literature
35th
book in The Classics Club Project
Best Regards,
* Secret Garden *
No comments:
Post a Comment
Thank You for visiting my blog & leave your comment in here (^o^) ... if you leave a backlink to your blog, I'll make sure to visit you back later on.